Museum UGM
Lokasi :
Museum UGM terletak di
lingkungan kampus UGM. Berlokasi di Universitas Gajah Mada, Bulaksumur, Blok
D-6 & D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akses menuju Museum UGM
dapat menggunakan trans jogja, taxi, serta dapat menggunakan kendaraan pribadi
ataupun dapat menggunakan sepeda kampus dengan menunjukkan Kartu Tanda
Mahasiswa bagi mahasiswa UGM atau dengan menggunakan KTP bagi masyarakat
umum.
Tiket
Tidak dikenakan biaya
untuk mengunjungi Museum UGM
Jam Operasional
Dibuka mulai jam 08.00
sampai 16.00 pada hari Senin hingga Jumat.
Sejarah
Universitas Gadjah Mada
(UGM) adalah universitas negeri tertua dan terbesar di Indonesia. Dalam sejarah
pendiriannya, UGM tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang dan
pendiri bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia.
Tidak heran bila Universitas Gadjah Mada dikatakan sebagai Universitas
perjuangan dan berkerakyatan. Di samping itu, UGM juga menjadi media
transformatif dalam bidang keilmuan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Dengan
peran yang dimiliki oleh UGM telah mendekatkan diri dengan masyarakat karena
telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan perjuangan
kemerdekaan. Dokumentasi yang melimpah tentang sumbangsih UGM baik dalam
pengabdian masyarakat, pendidikan, dan penelitian perlu dikenalkan, dikelola,
dan dibudidayakan supaya tetap terpelihara. Sehingga, masyarakat bisa mengenal
lebih dekat lagi melalui rekam jejak UGM dan sumbangsihnya dari masa ke masa.
Nilai yang dimiliki
universitas ini sesuai pula dengan nilai-nilai yang termuat dalam dasar negara
kita, yaitu Pancasila. Nilai-nilai UGM sebagai Universitas Nasional,
Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, dan
Universitas Pusat Kebudayaan merupakan guiding principle dari seluruh civitas
Universitas Gadjah Mada. Predikat sebagai ‘Universitas Nasional’ ini bermakna
sangat penting. Ini menunjukkan bahwa UGM akan terus berusaha untuk
mempertahankan dan mengembangkan upaya persatuan dan kesatuan dari Bangsa
Indonesia serta kemerdekaan NKRI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945. Cara yang dapat ditempuh ialah dengan tidak mengedepankan kepentingan
pribadi atau golongan tertentu, tetapi tetap mengedepankan kepentingan
nasional. Sejarah berdirinya UGM, yang berkaitan erat dengan sejarah Indonesia,
membuat universitas ini memiliki banyak sekali bukti sejarah penting yang juga
merupakan koleksi milik negara. Untuk menjaga keutuhan dari bukti-bukti sejarah
tersebut, UGM pun mendirikan museum. Tidak hanya itu, keberadaan museum ini dapat
dijadikan pula sebagai tempat pariwisata.
Isi dari Museum UGM
juga tidak kalah unik dengan museum-museum yang lain. Ada mesin tik Ki Hajar
Dewantara, radio kuno, meja kerja Iman Soetiknjo, kursi dan alat-alat awal
perkuliahan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, hasil karya dosen dan
mahasiswa UGM, serta barang-barang lainnya. Walaupun belum diresmikan, Museum
UGM telah sukses menyabet juara harapan dalam Festival Museum Goes to Campus
2013. Festival ini diadakan oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta pada tanggal 8
sampai 13 September 2013 di PKKH UGM. Tahun 2013 merupakan pertama kalinya UGM
mengikuti festival museum. Ternyata cukup banyak sambutan dan dukungan
masyarakat umum bagi Museum UGM, terutama dari para pelajar Yogyakarta.
Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang
berbondong-bondong ke Museum UGM, mulai dari pelajar sekolah dasar sampai turis
asing. Bahkan Maya Soetoro, adik Barrack Obama, pada Juni kemarin datang ke
Yogyakarta dan sempat mampir ke Museum UGM. Maya Soetoro juga menyatakan bahwa
beliau merasa senang dapat mengunjungi Yogyakarta lagi. Menurut Prof. Suratman,
Museum UGM menjadi harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan semangat
pengabdian dan dedikasi UGM untuk bangsa dan masyarakat. Selain itu, museum ini
juga menjadi penguat jati diri UGM dan sumber inspirasi masa depan bangsa. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Universitas Gadjah Mada adalah
universitas yang memiliki cerita sejarah yang juga berkaitan dengan sejarah
Indonesia.
Disadari sepenuhnya,
bahwa tujuan utama dari pendirian museum ini bukanya sekedar upaya untuk
melestarikan tinggalan bendawinya, tetapi terlebih dari itu adalah upaya untuk
mewariskan nilai-nilai luhur UGM. Selain itu, melalui museum ini, diharapkan
jati diri UGM dapat dikenal oleh civitas akademika dan masyarakat luas.
Beberapa keluarga
tokoh-tokoh UGM sudah banyak menghibahkan artefak dan peninggal an koleksi
penting yang mendukung proses sejarah dan perjuangan UGM dari masa ke masa.
Museum UGM juga sudah dikenal oleh Asosiasi Permuseuman Indonesia dan Badan
Musyawarah Musea (Barahmus) Yogyakarta.
Museum UGM menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mentransformasikan
jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, kebangsaan, kebudayaan, dan
berdasarkan Pancasila. Pidato Soekarno pada pembukaan Gedung UGM di Bulaksumur
Yogyakarta 19 Desember 1959 mengatakan bahwa : “Pantjasila adalah isi daripada Gadjah Mada,
isi daripada Universitas ini, dan saja minta kepada semua mahaguru,pada
lektor-lektor supaja Pantjasila,djiwa pantjasila itu, betul-betul
dikobar-kobarkan,dihidup-hidupkan di dalam kalangan mahasiswa semua.” Oleh
karena itu, gagasan untuk melahirkan Museum UGM sebagai wahana pembelajaran
nilai-nilai karakter bangsa melalui museum sangat penting dilakukan. Mengingat
keinginan masyarakat untuk melihat dan memahami lebih dekat tentang UGM.
Berdasarkan pemikiran tersebut mendorong UGM untuk dapat menjawab mengapa UGM
perlu mewujudkan Museum UGM sebagai jendela jati diri UGM yang berkelanjutan.
Jenis Atraksi yang di Tawarkan
Museum UGM menawarkan
koleksi-koleksi seputar sejarah terbentuknya Universitas Gadjah Mada dan kisah
para tokoh- tokoh pendiri serta peninggalan tokoh- tokoh penting.
Moto
Museum UGM sebagai penguat jati diri UGM dan Sumber Inspirasi Masa Depan
Bangsa.
Tujuan :
1. Untuk menguatkan jati diri civitas akademika.
2. Universitas Gadjah Mada berkarakter pejuang.
3. Kebangsaan, kerakyatan, dan Pancasila.
4. Serta berkepribadian kebudayaan Indonesia.
5. Untuk meghubungkan berbagai ilmu dan pengetahuan di Universitas Gadjah Mada.
6. Sebagai jendela Universitas Gadjah Mada untuk penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan.
7. Sebagai wahana untuk pembelajaran nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, dan kebangsaan.
8. Sebagai wahana penelitian da pendidikan bagi mahasiswa dan masyarakat umum tentang sejarah UGM.
Fungsi :
2. Universitas Gadjah Mada berkarakter pejuang.
3. Kebangsaan, kerakyatan, dan Pancasila.
4. Serta berkepribadian kebudayaan Indonesia.
5. Untuk meghubungkan berbagai ilmu dan pengetahuan di Universitas Gadjah Mada.
6. Sebagai jendela Universitas Gadjah Mada untuk penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan.
7. Sebagai wahana untuk pembelajaran nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, dan kebangsaan.
8. Sebagai wahana penelitian da pendidikan bagi mahasiswa dan masyarakat umum tentang sejarah UGM.
Fungsi :
·
Visualisasi perjalanan sejarah UGM masa
lalu, sekarang, dan yang akan datang.
·
Pendidikan, penelitian, dan pengkajian
sejarah ke-UGM-an.
·
Memperkenalkan UGM kepada masyarakat
umum.
·
Menarasikan dan menghidupkan koleksi UGM
bernilai sejarah secara komprehensif.
Keunikan atau Nilai Penting
Didalam Museum UGM ini
terdapat tempat tidur Barrack Obama (Barry) sewaktu beliau masih kecil saat mengunjungi
Indonesia pada saat libur panjang puasa 1967-1969. Museum ini dulunya adalah
rumah dari paman tiri Barrack Obama yaitu Iman Soetiknjo. Beliau pernah
mengunjungi Yogya dan menginap dirumah pamannya. Sebenarnya ruang itu adalah
ruang kerja dari pamannya.
Museum UGM terletak di
sebuah rumah yang masih kuno khas Jawa yang memiliki keunikan tersendiri dan
berada di kawasan kampus UGM.
Opini
Menurut pendapat saya,
Museum UGM cukup bagus namun lebih baik lagi apabila terdapat guide yang
menjelaskan mengenai museum ini. Bangunan tempat didirikan museum ini pun cukup
menarik dan unik. Tempat penyimpanan barang-barang bersejarah pun juga sudah
bersih. Namun, layout kurang tertata, tampilan informasi yang kurang menarik
dan informatif. Toilet yang disediakan kurang terawat dengan baik. Saya
berharap nantiya Museum UGM dapat meningkatkan sarana dan fasilitas sehingga
nantinya museum ini dapat menarik minat pengunjung lebih banyak dan dapat
menjadi salah satu objek wisata unggulan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar