Jumat, 07 Oktober 2016

Museum UGM

Museum UGM


Lokasi :


     Museum UGM terletak di lingkungan kampus UGM. Berlokasi di Universitas Gajah Mada, Bulaksumur, Blok D-6 & D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akses menuju Museum UGM dapat menggunakan trans jogja, taxi, serta dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun dapat menggunakan sepeda kampus dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa bagi mahasiswa UGM atau dengan menggunakan KTP bagi masyarakat umum. 

Tiket

Tidak dikenakan biaya untuk mengunjungi Museum UGM

Jam Operasional

Dibuka mulai jam 08.00 sampai 16.00 pada hari Senin hingga Jumat.

Sejarah

    Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah universitas negeri tertua dan terbesar di Indonesia. Dalam sejarah pendiriannya, UGM tidak terlepas dari peran para tokoh  pejuang dan pendiri bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Tidak heran bila Universitas Gadjah Mada dikatakan sebagai Universitas perjuangan dan berkerakyatan. Di samping itu, UGM juga menjadi media transformatif dalam bidang keilmuan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Dengan peran yang dimiliki oleh UGM telah mendekatkan diri dengan masyarakat karena telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan. Dokumentasi yang melimpah tentang sumbangsih UGM baik dalam pengabdian masyarakat, pendidikan, dan penelitian perlu dikenalkan, dikelola, dan dibudidayakan supaya tetap terpelihara. Sehingga, masyarakat bisa mengenal lebih dekat lagi melalui rekam jejak UGM dan sumbangsihnya dari masa ke masa.
     Nilai yang dimiliki universitas ini sesuai pula dengan nilai-nilai yang termuat dalam dasar negara kita, yaitu Pancasila. Nilai-nilai UGM sebagai Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan merupakan guiding principle dari seluruh civitas Universitas Gadjah Mada. Predikat sebagai ‘Universitas Nasional’ ini bermakna sangat penting. Ini menunjukkan bahwa UGM akan terus berusaha untuk mempertahankan dan mengembangkan upaya persatuan dan kesatuan dari Bangsa Indonesia serta kemerdekaan NKRI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Cara yang dapat ditempuh ialah dengan tidak mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan tertentu, tetapi tetap mengedepankan kepentingan nasional. Sejarah berdirinya UGM, yang berkaitan erat dengan sejarah Indonesia, membuat universitas ini memiliki banyak sekali bukti sejarah penting yang juga merupakan koleksi milik negara. Untuk menjaga keutuhan dari bukti-bukti sejarah tersebut, UGM pun mendirikan museum. Tidak hanya itu, keberadaan museum ini dapat dijadikan pula sebagai tempat pariwisata.




      Isi dari Museum UGM juga tidak kalah unik dengan museum-museum yang lain. Ada mesin tik Ki Hajar Dewantara, radio kuno, meja kerja Iman Soetiknjo, kursi dan alat-alat awal perkuliahan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, hasil karya dosen dan mahasiswa UGM, serta barang-barang lainnya. Walaupun belum diresmikan, Museum UGM telah sukses menyabet juara harapan dalam Festival Museum Goes to Campus 2013. Festival ini diadakan oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta pada tanggal 8 sampai 13 September 2013 di PKKH UGM. Tahun 2013 merupakan pertama kalinya UGM mengikuti festival museum. Ternyata cukup banyak sambutan dan dukungan masyarakat umum bagi Museum UGM, terutama dari para pelajar Yogyakarta. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang berbondong-bondong ke Museum UGM, mulai dari pelajar sekolah dasar sampai turis asing. Bahkan Maya Soetoro, adik Barrack Obama, pada Juni kemarin datang ke Yogyakarta dan sempat mampir ke Museum UGM. Maya Soetoro juga menyatakan bahwa beliau merasa senang dapat mengunjungi Yogyakarta lagi. Menurut Prof. Suratman, Museum UGM menjadi harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan semangat pengabdian dan dedikasi UGM untuk bangsa dan masyarakat. Selain itu, museum ini juga menjadi penguat jati diri UGM dan sumber inspirasi masa depan bangsa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Universitas Gadjah Mada adalah universitas yang memiliki cerita sejarah yang juga berkaitan dengan sejarah Indonesia.








     Disadari sepenuhnya, bahwa tujuan utama dari pendirian museum ini bukanya sekedar upaya untuk melestarikan tinggalan bendawinya, tetapi terlebih dari itu adalah upaya untuk mewariskan nilai-nilai luhur UGM. Selain itu, melalui museum ini, diharapkan jati diri UGM dapat dikenal oleh civitas akademika dan masyarakat luas.
Beberapa keluarga tokoh-tokoh UGM sudah banyak menghibahkan artefak dan peninggal an koleksi penting yang mendukung proses sejarah dan perjuangan UGM dari masa ke masa. Museum UGM juga sudah dikenal oleh Asosiasi Permuseuman Indonesia dan Badan Musyawarah Musea (Barahmus) Yogyakarta.



         Museum UGM menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mentransformasikan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, kebangsaan, kebudayaan, dan berdasarkan Pancasila. Pidato Soekarno pada pembukaan Gedung UGM di Bulaksumur Yogyakarta 19 Desember 1959 mengatakan bahwa :  “Pantjasila adalah isi daripada Gadjah Mada, isi daripada Universitas ini, dan saja minta kepada semua mahaguru,pada lektor-lektor supaja Pantjasila,djiwa pantjasila itu, betul-betul dikobar-kobarkan,dihidup-hidupkan di dalam kalangan mahasiswa semua.” Oleh karena itu, gagasan untuk melahirkan Museum UGM sebagai wahana pembelajaran nilai-nilai karakter bangsa melalui museum sangat penting dilakukan. Mengingat keinginan masyarakat untuk melihat dan memahami lebih dekat tentang UGM. Berdasarkan pemikiran tersebut mendorong UGM untuk dapat menjawab mengapa UGM perlu mewujudkan Museum UGM sebagai jendela jati diri UGM yang berkelanjutan.

Jenis Atraksi yang di Tawarkan
        Museum UGM menawarkan koleksi-koleksi seputar sejarah terbentuknya Universitas Gadjah Mada dan kisah para tokoh- tokoh pendiri serta peninggalan tokoh- tokoh penting.

Moto

Museum UGM sebagai penguat jati diri UGM dan Sumber Inspirasi Masa Depan Bangsa.

Tujuan :
1. Untuk menguatkan jati diri civitas akademika.
2. Universitas Gadjah Mada berkarakter pejuang.
3. Kebangsaan, kerakyatan, dan Pancasila.
4. Serta berkepribadian kebudayaan Indonesia.
5. Untuk meghubungkan berbagai ilmu dan pengetahuan di Universitas Gadjah Mada.
6. Sebagai jendela Universitas Gadjah Mada untuk penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan.
7. Sebagai wahana untuk pembelajaran nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, dan kebangsaan.
8. Sebagai wahana penelitian da pendidikan bagi mahasiswa dan masyarakat umum tentang sejarah UGM.

Fungsi :


·        Visualisasi perjalanan sejarah UGM masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
·        Pendidikan, penelitian, dan pengkajian sejarah ke-UGM-an.
·        Memperkenalkan UGM kepada masyarakat umum.
·        Menarasikan dan menghidupkan koleksi UGM bernilai sejarah secara komprehensif.









Keunikan atau Nilai Penting


       Didalam Museum UGM ini terdapat tempat tidur Barrack Obama (Barry) sewaktu beliau masih kecil saat mengunjungi Indonesia pada saat libur panjang puasa 1967-1969. Museum ini dulunya adalah rumah dari paman tiri Barrack Obama yaitu Iman Soetiknjo. Beliau pernah mengunjungi Yogya dan menginap dirumah pamannya. Sebenarnya ruang itu adalah ruang kerja dari pamannya.
Museum UGM terletak di sebuah rumah yang masih kuno khas Jawa yang memiliki keunikan tersendiri dan berada di kawasan kampus UGM.

Opini

      Menurut pendapat saya, Museum UGM cukup bagus namun lebih baik lagi apabila terdapat guide yang menjelaskan mengenai museum ini. Bangunan tempat didirikan museum ini pun cukup menarik dan unik. Tempat penyimpanan barang-barang bersejarah pun juga sudah bersih. Namun, layout kurang tertata, tampilan informasi yang kurang menarik dan informatif. Toilet yang disediakan kurang terawat dengan baik. Saya berharap nantiya Museum UGM dapat meningkatkan sarana dan fasilitas sehingga nantinya museum ini dapat menarik minat pengunjung lebih banyak dan dapat menjadi salah satu objek wisata unggulan.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar