Makam Ng. Yosodipuro
Lokasi :
makam Ng. Yosodipuro terletak dibelakang masjid
Makam Ng. Yosodipuro
terletak di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa
Tengah. Namun, warga lebih mengenalnya dengan Pengging.
Akses menuju makam ini dengan menggunakan kendaraan
pribadi yaitu mobil atau motor dan dengan kendaraan umum. Apabila dari jalan
solo-semarang pertigaan ngangkruk dapat menggunakan andong dengan ongkos
sekitar Rp 15.000 atau menggunakan ojek dengan ongkos Rp 20.000. ongkos
tersebut cukup mahal disebabkan letak makam ini tidak dilalui angkutan umum.
Apabila dari terminal Boyolali maka menaiki angkutan berwarna gredek/kol besar berongkoskan Rp 3.000 lalu turun di pertigaan Ngangkruk dan lalu menggunakan ojek.
Dari Bandara Adi Soemarmo menggunakan bus trans bernomor 1 yang berongkoskan Rp 4.500 lalu turun di halte depan Solo Square setelah itu menaiki bus tujuan Solo-Semarang dengan harga Rp 10.000 kemudian turun di pertigaan ngangkruk dan menaiki ojek. Dapat juga menggunakan taksi dari bandara.
Tiket
Pengunjung tidak dikenakan biaya parkir namun untuk memasuki makam ini
terdapat kotak infak seikhlasnya.
Jam Operasional
Dapat dikungjungi kapan saja namun biasanya pengunjung menunjungi pada sore hingga tengah malam.
Jam Operasional
Dapat dikungjungi kapan saja namun biasanya pengunjung menunjungi pada sore hingga tengah malam.
Sejarah
Raden Ng. Yosodipuro lahir pada Jum’at Pahing bulan Sapar tahun Jumakir
1654 jam 05.30 pagi hari, yang kemudian diberi nama Bagus Banjar. Yang
terlahir dari pasangan Raden Tumenggung dan Siti Mariyam (Nyi Ageng
Padmonegoro). Radeb Tumenggung dahulunya adalah seorang prajurit Mataram,
karena kepandaiannya dan keberaniannya maka beliau diangkat menjadi Bupati di
Pekalongan. Raden Ng. Yosodipuro masih memiliki garis keturunan dari Kerajaan
Pajang. Makam Raden Ng. Yosodipuro ini terletak di dataran rendah Boyolali.
Kondisi geografisnya tropis berangin. Raden Ng. Yosodipuro meninggal
pada tanggal 20 April 1802. Semasa hidupnya jasa-jasa Raden Ng. Yosodipuro
adalah :
1. Memilih dan menetapkan Kraton Surakarta
2. Menyelesaikan masalah perkawinan Bendoro Raden
Ajeng Sentul
3. Menyelesaikan masalah zaman pakepung
4. Sebagai pujangga besar kraton
Bagus Banjar seteah
menginjak usia 8 tahun, beliau dikirim oleh ayahnya ke Kyai Hanggamaya untuk
belajar. Setelah dirasa Bagus Banjar memiliki ilmu yang cukup maka beliau
pulang ke Pengging. Sementara itu di pusat keraton Kartasura terjadi musibah
besar yaitu munculnya pemberontakan Pacinan atau Perang Kuning pada tanggal 27
Robiulakhir Tahun Alip pada hari Sabtu Wage. Hal tersebut yang mengakibatkan
Pakubuwana II mengungsi ke luar keraton ke daerah Ponorogo dan baru kembali
setelah kerusuhan yang melanda keratin Kartasura reda. Selang beberapa waktu
kemudian, Bagus Banjar menghadap Sang Prabu untuk mengabdikan diri, Pakubuwana
II hanya menerima Bagus Banja dan Bagus Banjar diberi kedudukan sebagai abdi
dalem yang bertugas sebagai prajurit. Setelah kraton berhasil direbut, Bagus
Banjar kemudian menjadi prajurit keraton. Ia bertugas dibagian keprajuritan “
Nameng Raja” dengan sebutan Kuda Pengawe, tugas utamanya adalah menjaga dan merawat
gedung pusaka, khususnya dipercaya menjaga pusaka keraton yang bernama “
Kyai Cokro“ . berkaitan dengan tugasnya dikraton, Raden Ng. Yosodipuro pun
menjadi pandai dalam hal kebudayaan. Beliau menjadi pujangga pada masanya.
Jasa-jasa yang dimiliki Raden Ng. Yosodipuro mengakibatkan dirinya diberi
sebuah tanah oleh Pakubuwono dan Ng. Yosodipuro menggunakannya untuk tempat
makam bagi dirinya dan keturunannya.
Makam Ng. Yosodipuro berada didalam pintu tersebut
Keunikan atau nilai
penting
Sebelum memasuki
kompleks makam, di depan pintu masuk makam dapat dijumpai beberapa penjual
bunga. Pengunjung yang lupa atau belum membawa dapat memperolehnya di tempat
tersebut. Bunga tersebut campuran dari bunga mawar, kenanga, melati, kantil,
dan telasih. Saat masuk, pengunjung akan menjumpai banyak makam, baik yang terletak
di dalam maupun diluar cungkup-cungkup. Di tempat ini, pengunjung melaksanakan
proses ziarah.
Pengunjung yang mendatangi makam R. Ng. Yosodipuro sebagian besar melakukan ziarah dengan tujuan agar keinginannya dapat terwujud. Dengan kata lain, pengunjung tidak hanya melakukan ziarah tetapi juga mencoba keberuntungan. Adapun tahapan ziarah meliputi:
Pengunjung yang mendatangi makam R. Ng. Yosodipuro sebagian besar melakukan ziarah dengan tujuan agar keinginannya dapat terwujud. Dengan kata lain, pengunjung tidak hanya melakukan ziarah tetapi juga mencoba keberuntungan. Adapun tahapan ziarah meliputi:
1) Pendaftaran
Pengunjung yang datang akan didata oleh petugas dalam buku tamu. Infotmasi data pribadi yang harus diberikan, yaitu nama dan alamat. Pengunjung diminta untuk mengisi kotak infak seikhlasnya.
2) Penitipan Sanggaran
Pengunjung yang telah didata, selanjutnya meminta sanggaran pada petugas. Sanggaran berupa sehelai janur yang diberi nomor sesuai dengan nomor urut yang tertera pada kertas penitipan. Nomor urut dibawa oleh pengunjung, sedangkan sanggaran dititipkan pada petugas.
3) Ziarah Makam R. Ng. Yosodipuro
Tahap berikutnya yaitu berziarah ke cungkup terbesar, yang didalamnya terletak makam R. Ng. Yosodipuro. Sebelum melakukan ziarah, pengunjung wajib menyiapkan bunga beserta uang seikhlasnya untuk diberikan pada juru kunci. Pengunjung harus mengutarakan keinginan pada juru kunci. Juru kunci tersebut akan memantra-mantrai bunga dan mengembalikannya pada pengunjung.
Selanjutnya pengunjung berdoa di sekitar pusara makam R. Ng. Yosodipuro dan meminta petunjuk serta restu dari almarhum. Bunga yang telah diberi mantra ditaburkan di atas pusara makam. Kemudian diraba-raba untuk mencari bunga kantil sebanyak-banyaknya. Menurut kepercayaan warga, pengunjung yang bisa mendapatkan bunga kantil akan terkabul cita-citanya. Proses ziarah ini dibatasi hingga pukul 12 malam.
4) Tahlil
Setelah menabur bunga, pengunjung mengikuti tahlil bersama yang dipimpin oleh seorang Kyai. Kyai ini didatangkan oleh panitia makam. Proses tahlil berlangsung sekitar setengah hingga satu jam. Apabila acara tahlil selesai, pengunjung diharapkan meninggalkan cungkup. Akan tetapi pengunjung belum dapat pulang karena harus menunggu hasil sanggaran.
Menurut Bapak Sumanto, salah satu panitia makam, sanggaran tersebut diletakkan di atas pusara makam R. Ng. Yosodipura. Apabila sanggaran telah "turun" atau jatuh dari makam, maka dapat diambil hasilnya.
5) Sanggaran Turun
Sambil menunggu sanggaran turun, biasanya pengunjung ada yang tiduran di kompleks, berbelanja keluar kompleks makam, berbincang-bincang dengan pengunjung lain, atau terus berdoa di depan pintu cungkup yang diberi lilin dan bunga .Apabila sanggaran telah turun, panitia memanggil nomor yang tertera pada janur agar diambil pemiliknya. Dalam sanggaran tersebut, tertulis huruf Hijaiyah yang memiliki arti. Arti masing-masing huruf dapat dilihat pada papan atau kertas yang disediakan petugas dengan membayar Rp. 1.000,00. Sanggaran tersebut harus disimpan dengan baik. Apabila keinginan pengunjung belum terkabulkan, maka pengunjung disarankan untuk melakukan ritual lagi di bulan berikutnya.
Makna Sanggaran pada huruf Hijaiyah
Opini
Bagi saya, makam Raden
Ng. Yosodipuro ini merupakan salah satu peninggalan yang harus dilestarikan.
Akses menuju makam ini sedikit sulit karena tidak adanya tanda untuk menuju
tempat ini. Hal yang perlu diperbaiki di makam ini adalah kurangnya kebersihan,
masih terdapat beberapa kaca yang belum dibersihkan dan kurang dirawat dengan
baik. Tempat pendaftaran pun sekarang telah dirubah dan tidak terwujud seperti
tempat untuk mendaftar karena tidak adanya meja dan kursi serta buku untuk
mendaftar. Himbauan saya kepada pengunjung yang hadir agar selalu menjaga
kebersihan dan tata tertib yang ada pada makam ini, serta menjaga perilaku.
Himbauan saya untuk pemerintah daerah agar memberikan lebih banyak informasi
mengenai makam ini.
Sumber :
http://hassanashari.blogspot.co.id/2014/06/r-ng-yosodipuro-i.html
http://dianahabib.blogspot.co.id/2014/12/ritual-kungkum-di-umbul-sungsang.html
Waahhh����
BalasHapusSemangat terus mbak blogger
Terima kasih kak infonya. Jadi pengen kesana 😂😂
BalasHapusAlhamdllh ya allah yarrob mg senantiasa terkabul hajatku tuk menuju ridhomu... Dengan berziarah di makam para leluhur....
BalasHapusPrediksi Togel HK Mbah Bonar 4 September 2019 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu Disini Gabung sekarang dan Menangkan Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapusBismilahirohmanirrohim, kuawali dg kata tersebut. Semoga kelak suatu saat saya bisa silaturahmi ketempat makam ng. Yosodipuro. Aamiin.semoga kelak saya bisa seperti beliau matinyapun masi bisa bermanfaat bagi yg hidup.gimana hidupnya ya pasti lebih bisa bermanfaat, aamiin.
BalasHapusCek lokasi
BalasHapus