Tapak Noto
Lokasi :
Peta yang terlihat dari Google Maps
Denah Tapak Noto
Tapak Noto ini berada di sebuah kebun
kosong di Dukuh Sendangrejo, Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah. Tapak Noto ini masih dalam satu lingkup dengan Candi
Sari. Lokasi situs Tapak Noto ini konon ceritanya merupakan pusat keramaian
pada masa itu, seperti sebuah pasar desa. Namun, kini sekitaran situs ini hanya
menjadi pemukiman penduduk yang tidak terlalu ramai.
Akses menuju Tapak Noto ini dapat
menggunakan kendaraan mobil pribadi maupun sepeda motor. Apabila pengunjung
ingin lebih murah dan sekedar jalan-jalan dapat juga menggunakan angkutan umum
yang berongkoskan sekitar Rp 3.000 dari Surowedanan yang nantinya turun di
Pasar Cepogo lalu menaiki ojek dengan harga Rp 10.000. Namun, warga desa juga
menyediakan mobil sewaan yang akan menjemput penyewa dari perempatan
surowedanan dekat RSU Pandanarang, Boyolali. Untuk menyewanya dapat menghubungi
kantor desa terlebih dahulu. Biaya yang di butuhkan sekitar Rp 100.000. Warga
desa juga akan menyediakan makanan. Akses menuju ke situs ini sama halnya akses
menuju Candi Sari karena lokasi Tapak Noto berdekatan dengan lokasi Candi Sari.
Apabila dari terminal Boyolali maka menaiki angkutan
berwarna oren lalu turun di perempatan Surowedanan dan menggunakan bus jurusan
Boyolali-selo lalu menggunakan ojek.
Dari Bandara Adi Soemarmo menggunakan bus trans bernomor 1 yang berongkoskan Rp 4.500 lalu turun di halte depan Solo Square setelah itu menaiki bus tujuan Solo-Semarang dengan harga Rp 10.000 kemudian turun di perempatan Surowedanan dan menaiki bus kecil berongkoskan Rp 3.000 jurusan Boyolali-Selo. Setelah sampai di Pasar Cepogo menaiki ojek seharga Ro 10.000. Dapat juga menggunakan taksi dari bandara.
Dari Bandara Adi Soemarmo menggunakan bus trans bernomor 1 yang berongkoskan Rp 4.500 lalu turun di halte depan Solo Square setelah itu menaiki bus tujuan Solo-Semarang dengan harga Rp 10.000 kemudian turun di perempatan Surowedanan dan menaiki bus kecil berongkoskan Rp 3.000 jurusan Boyolali-Selo. Setelah sampai di Pasar Cepogo menaiki ojek seharga Ro 10.000. Dapat juga menggunakan taksi dari bandara.
Tiket
Bagi pengunjung yang ingin memasuki
kawasan wisata ini, tidak dikenakan biaya. Namun, terdapat biaya parker bagi
pengguna kendaraan sepeda motor sebesar Rp 2.000 dan untuk mobil sebesar Rp
3.000.
Jam Operasional
Dibuka kapan saja, biasanya pengunjung mengunjungi Tapak Noto pada pagi hingga sore hari.
Jam Operasional
Dibuka kapan saja, biasanya pengunjung mengunjungi Tapak Noto pada pagi hingga sore hari.
Sejarah
Tapak Noto merupakan kawasan wisata yang
terdiri dari 2 peninggalan bersejarah. Keduanya berbentuk batu yang terdapat
tapak kaki. Batu yang pertama merupakan tapak kaki kiri dari Sunan Pakubuwono X
yang diberi nama Selo Tapak Noto Sang Hyang Bathara Noto(Wisnu). Sedangkan
tapak kaki yang kedua yang berada diibelakang tapak kaki pertama tersebut
merupakan milik permaisurinya yang diberi sebutan Selo Tapak Noto Sang Hyang
Bathari Noto (Sintha) dan berangka pada tahun 1835.
Tapak Noto yang terlihat tidak terawat
Tapak dari Wisnu
Tapak Sintha
Arca yang ada di situs ini
Keunikan atau Nilai Penting
Berdasar cerita yang
dituturkan oleh Kepala Desa setempat, Sutarto, dan di dapat dari sesepuh desa
dan orang tua, Raja Pakubuwono X pada masa itu sering berjalan-jalan dari
Pesanggrahan Paras ke Susuh Angin yang lokasinya tidak jauh dari situs ini.
Raja Pakubuwono X pergi ke Susuh Angin dengan tujuan meditasi. Pada saat Raja
Pakubuwono X kembali dari meditasi, dan beristirahat di situs tersebut kemudian
meninggalkan bekas telapak kakinya. Lokasi situs tersebut konon ceritanya merupakan
pusat keramaian pada masa itu, seperti sebuah pasar desa. Namun versi yang lain
menyebutkan bahwa dimungkinkan pada zaman dahulu Raja Pakubuwono X sedang
jalan-jalan dari Pesanggrahan Paras dan melihat pemandangan yang indah di sana.
Kemudian beliau beserta permaisuri meninggalkan jejak berupa tapak kaki.
Terdapat mitos lain di Tapak Noto ini yaitu jika siapa saja yang kakinya sesuai
dengan tapak kaki tersebut maka semua keinginannya akan
terkabul. Disekeliling Tapak Noto masih banyak bekas bakaran dupa, pada
malam tertentu ada sejumlah orang yang melakukan ritual disana. Disamping itu
ada 3 arca, dua dari ketiga arca tersebut merupakan arca baru dan yang
terakhir seperti asli namun sudah tidak berbentuk. Dan sudah di cat menjadi
warna hitam oleh mahasiswa KKN.
Opini
Menurut saya, lokasi menuju tempat ini
sedikit terhalang dengan tidak adanya banyak petunjuk. Lokasi dari Tapak Noto
ini sendiri ditengah-tengah kebun kosong dan kurang terawat. Banyak dedaunan
kering yang mengelilingi Tapak Noto. Tempat sekeliling situs ini perlu
diperbaiki, dan pagar serta kramik juga membutuhkan perbaikan. Himbauan saya
untuk pengunjung agar tetap menjaga kelestarian objek wisata ini dan menjaga
kebersihan yang ada. Mematuhi peraturan yang ada akan membuat pengunjung lebih
aman dan tertib. Yang terakhir adalah himbauan untuk pemerintah daerah agar
lebih melestarikan objek wisata ini agar lebih dikenal oleh masyarakat karena
masih banyak yang belum mengetahui mengenai Tapak Noto. Dan lebih mengembangkan
situs ini karena apabila dikembangkan akan lebih banyak wisatawan yang datang.
Sumber :
http://www.solopos.com/2014/05/18/asal-usul-asale-situs-tapak-noto-boyolali-telapak-kaki-pb-x-508421
http://srikatonjourney.blogspot.co.id/2015/09/situs-tapak-noto.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar